BAB 1 PENDAHULUAN
1.1.
Latar Belakang
Kata manajemen berasal dari bahasa Prancis kuno
“menagement”yang berarti seni melaksanakan dan mengatur. Menurut Mary Parker
Follet, manajemen merupakan seni menyelesaikan pekerjaan melalui orang lain.
Definisi ini dapat diartikan bahwa seorang manager bertugas mengatur dan
mengarahkan orang lain untuk mencapai tujuan organisasi.sedang menurut Ricky
w.Griffin, manajemen sebagai proses perencanaan, pengorganisasian,
pengkordinasian, dan pengontrolan sumber daya untuk mencapai tujuan secara
efektif dan efisien.
Namun, Seperti yang kita ketahui bahwa ilmu manajemen
sekarang ini berkembang begitu pesat. Sehingga terdapat berbagai macam definisi
tentang manajemen itu sendiri. Dan sampai
saat ini telah terdapat beberapa teori tentang perkembangan manajemen, namun
belum ada teori yang bisa diterapkan dalam segala situasi dan kondisi. Ilmu
manajemen memberikan pemahaman tentang pendekatan ataupun tata cara penting
dalam meneliti, menganalisis, dan memecahkan masalah yang berkaitan dengan manajer.
Dari beberapa tahap perkembangan teori manajemen, didalam
tulisan akan coba dibahas salah satu
tahap perkembangan Teori Manajemen yaitu Scientific
Management Theory (teori manajemen ilmiah). Selain memeberikan gambaran
tentang Teori Manajemen Ilmiah, diharapkan tulisan ini juga bisa memberikan
sumpansi terhadap ruang lingkup dan perkembangan ilmu manajemen ke depannya.
1.2.
Rumusan Masalah
Berdasar
dari penjelasan pada latar belakang di atas, maka dapat dirumuskan beberapa
permasalahan pokok yang akan menjadi pembahasan. Yaitu sebagai berikut;
- Bagaimana perkembangan teori manajemen ?
- Apaka itu perkembangan teori manajemen ilmiah menurut ahli ?
1.3.
Tujuan Penulisan
Berdasar
dari beberapa rumusan masalah di atas, maka dapat dibuat suatu tujuan dari
penulisan makalah ini, yaitu;
- Agar mahasiswa dapat lebih memahami tentang perkembangan teori manajemen itu.
- Agar mahasiswa bisa lebih memahami dan mengetahui tentang perkembangan teori manajemen ilmiah menurut beberapa ahli.
BAB 2
PEMBAHASAN
2.1.
Pengertian Manajemen
Kata
manajemen berasal dari bahasa Italia”maneggiare”, kata ini mendapat pengaruh
dari bahasa prancis manege yang berarti “kepemilikan kuda”(yang berasal dari
bahasa inggris yang berarti seni mengendalikan kuda). Bahasa prancis kemudian mengadopsi
kata ini menjadi “management” yang berarti seni melaksanakan dan mengatur.
Menurut
Mary parker follet, manajemen merupakan seorang manajer yang bertugas mengatur
dan mengarahkan orang lain untuk mencapai tujuan organisasi. Sedangkan Ricky w.
griffin mengatakan bahwa manajemen merupakan sebagai proses perencanaan,
pengorganisasian, pengkordinasian, dan pengontrolan sumber daya untuk mencapai
tujuan secara efektif dan efisien. Namun, manajemen belum memilki definisi yang
mapan yang mampu diterima secara universal.
Berikut
ini fungsi dari manajemen itu sendiri;
- Perencanaan(planning)
Serangkaian proses penetapan tujuan dari organisasi
dan penentuan berbagai strategi yang di butuhkan untuk mencapai tujuan.
- Pengorganisasian(organizing)
Serangkaian aktivitas pembagian tugas yang akan
dikerjakan, serta pengembangan struktur
organisasi yang sesuai dengan tujuan agar pekerjaan bisa selesai dengan baik.
- Pengarahan(directing)
Aktivitas yang berhubungan dengan pemberian bimbingan,
saran, motivasi, penugasan, serta instruksi dari atasan kepada bawahan.
- Pengendalian(controlling)
Serangkaian pengawasan kepada pekerja agar pekerjaan
berjalan sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan.
- Evaluasi
Serangkaian aktivitas untuk mengetahui apakah
pelaksaan kegiatan telah sesuai dengan rencana sebelumnya.
2.2.
Perkembangan Teori Manajemen
Sesungguhnya manajemen sudah ada sejak zaman dahulu
kala. Salah satu buktinya yaitu bangunan piramida yang ada di Mesir. Adanya
bangunan tersebut menunjukan bahwa zaman dahulu telah terjadi serangkaian
kegiatan yang di atur sedemikian rupa mengikuti berbagai tahapan yang telah di
persiapkan. Dari sejarah telah kita ketahui bahwa terdapat begitu banyak orsng
yang mengerjakan bangunan tersebut.
Selain piramida
ada juga benteng raksasa di China yang
berdiri sejauh ribuan kilometer. Benteng ini juga menjadi bukti akan adanya
proses manajemen di China zaman dahulu sehingga bangunan tersebut bisa di
bangun. Selain itu, di Indonesia juga terdapat bangunan candi Borobudur, serta
masih banyak lagi bangunan-bangunan kuno yang proses pembuatannya begitu rumit.
Secara
keilmuan, manajemen baru terumuskan kurang lebih pada abad ke-18 atau awal abad
19 masehi. Robert owen(1771-1858) dan Charles babbage(1972-1871) merupakan
salah satu tokoh yang memperkenalkan manajemen secara keilmuan. Owen yang
seorang industrialisasi dari inggris adalah salah satu tokoh pertama yang
menyatakan perlunya sumber daya manusia di dalam organisasi dan kesejahteraan
kerja. Sedangkan Babbage yang seorang ahli matematika dari inggris merupakan
salah seorang yang pertama kali membicarakan mengenai pentingnya efisiensi
dalam proses produksi.
Apa yang telah
dikenalkan oleh kedua ilmuan tersebut pada abad ke-19 memberikan kontribusi
besar kepada para praktisi manajemen
bahwa organisasi manajemen perlu di kelola secara benar, terutama terhadap
organisasi yang begitu besar dan memiliki banyak manusia yang terlibat di
dalamnya.
Perkembangan pemikiran manajemen sebagai praktek yang
dilandasi konsep teori sebagai berikut;
- Teori manajemen ilmiah(1890-1930).
- Teori manajemen organisasi klasik(1900-1940).
- Aliran perilaku(1924-1940).
- Pendekatan sistem(1940-sekarang).
- Pendekatan kontingensi atau pendekatan situsional(1950-sekarang).
2.3.
Teori Manajemen Ilmiah
1.
Frederick Winslow
Taylor (1856-1915)
Frederick W.Taylor dikenal sebagai bapak manajemen
ilmiah. Taylor merupakan pencetus ide tentang penggunaan metode ilmiah dalam
manajemen. Ide ini muncul akibat dari ketidakpuasan Taylor akan
ketidakefisienan pekerja saat itu yang mana para pekerja menganggap enteng
pekerjaannya. Hal ini merupakan titik tolak dari penerapan manajemen secara
ilmiah, hasil dari penelitian tentang studi waktu kerja(time and motion
studies). Taylor memfokuskan perhatiannya pada studi waktu untuk setiap
pekerjaan. Dari sinilah ia mengembangkan analisis kerja. Taylor kemudian
memperkenalkan sistem pembayaran differential
yaitu prinsip pengupahan yang menghasilkan turunnya biaya dan meningkatkan
produktivitas , mutu, pendapatan pekerjaan, dan semangat kerja karyawan.
Adapun manajemen Taylor didasarkan pada langkah atau
prinsip yang ditetapkan yaitu sebegai berikut;
a. Mengembangkan ilmu untuk setiap elemen pekerjaan,
untuk menggantikan pikiran yang didasari tanpa ilmu.
b. Memilih karyawan secara ilmiah, dan melatih mereka
untuk melakukan pekerjaan seperti yang ditentukan pada langkah pertama.
c. Mengawasi karyawan secara ilmiah, untuk memastikan
mereka mengikuti metode yang telah ditentukan.
d. Kerjasama antara manajemen dengan pekerja
ditingkatkan. Persahabatan antar keduanya juga di tingkatkan.
Dalam menerapkan ke empat prinsip diatas, Taylor
menganjurkan perlunya revolusi mental di kalangan manager dan pekerja. Dari
prinsip tersebut terjadi perubahan yang signifikan dalam manajemen, dimana para
pekerja dilatih dan dipilih oleh manajemen. Tidak seperti sebelumnya dimana
pekerjalah yang memilih dan melatih diri.
Beberapa buku Taylor yang terkenal adalah “Shop Management(1930)”, “Principles Of Scientific
Management(1911)”, dan “Testimory
Before Special House Comitte(1912)”. Dan pada tahun 1947 digabungkan
menjadi satu buku berjudul “scientific
management”. Sedangkan mekanisme dan teknik-teknik yang digunakan Taylor
untuk mengembangkan prinsip-prinsip diatas, antara lain; studi gerak dan waktu,
pengawasan fungsional, system upah perpotong, prinsip pengecualian, kartu
instruksi, pembelian dengan spesifikasi dan standarisasi pekerjaan, peralatan
dan tenaga kerja.
Manfaat yang di dapat dari perkembangan teknik
manajemen ilmiah ini, tampak pada teknik-teknik informasi, simulasi,
otomatisasi dan sebagainya dalam memecahkan masalah yang ada.
2.
Hendry L. Gantt(1861-1919)
Henry L.Gantt terkenal dengan sistem bonus harian dan
bonus extra untuk para mandor. Disamping itu, Gantt juga memperkenalkan sistem
penilaian terbuka yang awalnya merupakan ide dari Owen. Gantt Chart(bagan ghantt) yang menjadi popular dan digunakan untuk
perencanaan, yaitu mencatat jadwal para pekerja tertentu. Ia menekankan akan
pentingnya mengembangkan hubungan timbal balik antara manager dan karyawan agar
tercipta kerjasama yang harmonis.
Henry beranggapan bahwa unsur manusia begitu penting.
Oleh karena itu dia mengusulkan akan pentingnya mengajarkan, mengembangkan
pemahaman tentang sistem pada pihak karyaawan dan mangemen, serta perlunya
penghargaan dalam segala masalah manajemen.
Metodenya yang terkenal adalah metode Grafis dalam
menggambarkan rencana-rencana dan memungkinkan adanya pengendalian manajerial
kearah yang lebih baik lagi. Dengan menekankan pentingnya waktu ataupun biaya
dalam merencanakan ataupun mengendalikan pekerjaan. Hal ini yang menghasilkan
terciptanya “Ghantt Chart”
3.
The Gilbreths (Frank
Gilbert:1868-1924 dan Lilian Gilbert: 1878-1972)
Suami istri ini mempelajari masalah gerak dan
kelelahan pada pekerja. Selain itu, mereka juga tertarik dengan usaha membantu
pekerja dalam menampilkan potensinya secara penuh sebagai manusia. Menurut
mereka, banyak manfaat yang di berikan oleh manajemen ilmiah, namun satu hal
penting yang dilupakan yaitu kebutuhan social manusia dalam berkelompok, karena
terlalu mengutamakan keuntungan dan kebutuhan ekonomis. Aliran ini melupakan
kepuasan pekerjaan pekerja sebagai manusia biasa.
Perhatian Lilian Gilbert tertuju pada aspek manusia
dari pekerjaannya. Dan Frank gilbert berfokus pada efisiensi, yaitu usaha untuk
menemukan cara satu-satunya yang terbaik dalam melaksanakan tugas tertentu. Menurut
Frank, pergerakan yang dapat di hilangkan akan mengurangi kelelahansehingga
semangat kerja akan naik karena bermanfaat secara fisik pada karyawan. Mereka
beranggapan bahwa penerapan prinsip manajemen ilmiah, harus memandang
kepribadian serta kebutuhan pekerja. Ketidakpuasan diantara pekerja karena
kurangnya perhatian dari pihak manajemen.
Keluarga Gilbert kemudian menciptakan Micromotion yang dapat mencatat setiap
gerakan yang dilakukan oleh setiap pekerja serta lamanya waktu yang dihabiskan
untuk melakukan setiap gerakan tersebut. Keluarga Gilbert juga menyusun skema
klasifikasi untuk memberi nama 17 gerakan tangan dasar seperti; mencari,
menggenggam, memegang, dan lain-lainnya. Skema ini mereka sebut Therbligs(kebalikan
dari nama gilbreth). Skema ini memungkinkan keluarga Gilbreth menganalisa cara
yang lebih tepat dari unsur-unsur setiap gerakan tangan pekerja.
Pendekatan Kuantitatif
Pendekatan kuantitatif adalah
penggunaan sejumlah teknik kuantitatif seperti statistic, model optimasi, model
informasi, atau simulasi computer untuk membantu manajemen dalam pengambilan
keputusan. Contohnya yaitu; pemprograman linear digunakan para manajemen untuk
membantu mengambil kebijakan pengalokasian sumber daya. Bisa juga pada model
kuantitas pesanan ekonomi membantu manajer menentukan tingkat persediaan
optimum, dan lain sebagainya.
Pendekatan kuantitatif muncul dari pengembangan solusi
matematika dan statistic terhadap masalah militer selama perang dunia ke-2. Setelah
perang berakhir, teknik matematika dan statistika yang digunakan pada sector
militer tersebut kemudian diterapakan pada sector bisnis. Peloprnya adalah
sekelompok perwira militer yang dijuluki “whiz kids”. Para perwira yang
bergabung dengan Ford Motor Company pada pertengahan 1940-an ini menggunakan
metode statistic dan model kuantitatif untuk memperbaiki pengambilan keputusan
di Ford.
BAB 3 PENUTUP
3.1.
Kesimpulan
Ilmu manajemen sudah ada sejak zaman dahulu, seperti
yang telah di contohkan pada masyarakat Mesir, China, dan bahkan Indonesia
sendiri. Ilmu manajemen sangat penting untuk diterapkan dalam pengelolaan suatu
pekerjaan agar pekerjaan tersebut bisa menjadi terarah dan terstruktur dalam
upaya pencapaian tujuannya.
Dalam teori manajemen ilmiah, Frederick merupakan
pencetus munculnya teori tersebut akibat dari ketidakpuasannya terhadap kinerja
para pekerja di masa itu. Namun dia lupa akan kepentingan social dari para
pekerja tersebut. Dia hanya menginginkan peningkatan mutu kerja dengan bayaran
kurang.
Di era Henry, dia mementingkan unsur manusia. Dia
beranggapan bahwa manusia itu penting. Dia menerapkan sistem bonus kepada
mandor. Dan dia juga memperkenalkan bagan gantt.
Dan pada era frank gilbert dan istrinya, mereka
menciptakan alat untuk meminimalisir tenaga yang dikeluarka pekerja, namun
hasil pekerjaannya tetap bagus.
DAFTAR PUSTAKA
http://id.wikipedia.org/wiki/frederick-w-taylor
pengabdianqu.blogspot.com
fyyaacivil.blogspot.com/p/artikel-manajemen-ilmiah
velyrandyantini.blospot.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar