Cool Blue Outer Glow Pointer

Sabtu, 11 Juni 2016

PTA KELOMPOK 2



BAB 1 PENDAHULUAN

1.1.         Latar Belakang
Kata manajemen berasal dari bahasa Prancis kuno “menagement”yang berarti seni melaksanakan dan mengatur. Menurut Mary Parker Follet, manajemen merupakan seni menyelesaikan pekerjaan melalui orang lain. Definisi ini dapat diartikan bahwa seorang manager bertugas mengatur dan mengarahkan orang lain untuk mencapai tujuan organisasi.sedang menurut Ricky w.Griffin, manajemen sebagai proses perencanaan, pengorganisasian, pengkordinasian, dan pengontrolan sumber daya untuk mencapai tujuan secara efektif dan efisien.
Namun, Seperti yang kita ketahui bahwa ilmu manajemen sekarang ini berkembang begitu pesat. Sehingga terdapat berbagai macam definisi tentang manajemen itu sendiri. Dan  sampai saat ini telah terdapat beberapa teori tentang perkembangan manajemen, namun belum ada teori yang bisa diterapkan dalam segala situasi dan kondisi. Ilmu manajemen memberikan pemahaman tentang pendekatan ataupun tata cara penting dalam meneliti, menganalisis, dan memecahkan masalah yang berkaitan dengan manajer.
Dari beberapa tahap perkembangan teori manajemen, didalam tulisan  akan coba dibahas salah satu tahap perkembangan Teori Manajemen yaitu Scientific Management Theory (teori manajemen ilmiah). Selain memeberikan gambaran tentang Teori Manajemen Ilmiah, diharapkan tulisan ini juga bisa memberikan sumpansi terhadap ruang lingkup dan perkembangan ilmu manajemen ke depannya.
1.2.         Rumusan Masalah
Berdasar dari penjelasan pada latar belakang di atas, maka dapat dirumuskan beberapa permasalahan pokok yang akan menjadi pembahasan. Yaitu sebagai berikut;
  1. Bagaimana perkembangan teori manajemen ?
  2. Apaka itu perkembangan teori manajemen ilmiah menurut ahli ?
1.3.         Tujuan Penulisan
Berdasar dari beberapa rumusan masalah di atas, maka dapat dibuat suatu tujuan dari penulisan makalah ini, yaitu;
  1. Agar mahasiswa dapat lebih memahami tentang perkembangan teori manajemen itu.
  2. Agar mahasiswa bisa lebih memahami dan mengetahui tentang perkembangan teori manajemen ilmiah menurut beberapa ahli.

BAB  2 PEMBAHASAN

2.1.                     Pengertian Manajemen
Kata manajemen berasal dari bahasa Italia”maneggiare”, kata ini mendapat pengaruh dari bahasa prancis manege yang berarti “kepemilikan kuda”(yang berasal dari bahasa inggris yang berarti seni mengendalikan kuda). Bahasa prancis kemudian mengadopsi kata ini menjadi “management” yang berarti seni melaksanakan dan mengatur.
Menurut Mary parker follet, manajemen merupakan seorang manajer yang bertugas mengatur dan mengarahkan orang lain untuk mencapai tujuan organisasi. Sedangkan Ricky w. griffin mengatakan bahwa manajemen merupakan sebagai proses perencanaan, pengorganisasian, pengkordinasian, dan pengontrolan sumber daya untuk mencapai tujuan secara efektif dan efisien. Namun, manajemen belum memilki definisi yang mapan yang mampu diterima secara universal.
Berikut ini fungsi dari manajemen itu sendiri;
  1. Perencanaan(planning)
Serangkaian proses penetapan tujuan dari organisasi dan penentuan berbagai strategi yang di butuhkan untuk mencapai tujuan.
  1. Pengorganisasian(organizing)
Serangkaian aktivitas pembagian tugas yang akan dikerjakan, serta pengembangan  struktur organisasi yang sesuai dengan tujuan agar pekerjaan bisa selesai dengan baik.
  1. Pengarahan(directing)
Aktivitas yang berhubungan dengan pemberian bimbingan, saran, motivasi, penugasan, serta instruksi dari atasan kepada bawahan.
  1. Pengendalian(controlling)
Serangkaian pengawasan kepada pekerja agar pekerjaan berjalan sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan.
  1. Evaluasi
Serangkaian aktivitas untuk mengetahui apakah pelaksaan kegiatan telah sesuai dengan rencana sebelumnya.


2.2.         Perkembangan Teori Manajemen
Sesungguhnya manajemen sudah ada sejak zaman dahulu kala. Salah satu buktinya yaitu bangunan piramida yang ada di Mesir. Adanya bangunan tersebut menunjukan bahwa zaman dahulu telah terjadi serangkaian kegiatan yang di atur sedemikian rupa mengikuti berbagai tahapan yang telah di persiapkan. Dari sejarah telah kita ketahui bahwa terdapat begitu banyak orsng yang mengerjakan bangunan tersebut.
Selain piramida ada juga benteng raksasa  di China yang berdiri sejauh ribuan kilometer. Benteng ini juga menjadi bukti akan adanya proses manajemen di China zaman dahulu sehingga bangunan tersebut bisa di bangun. Selain itu, di Indonesia juga terdapat bangunan candi Borobudur, serta masih banyak lagi bangunan-bangunan kuno yang proses pembuatannya begitu rumit.
 Secara keilmuan, manajemen baru terumuskan kurang lebih pada abad ke-18 atau awal abad 19 masehi. Robert owen(1771-1858) dan Charles babbage(1972-1871) merupakan salah satu tokoh yang memperkenalkan manajemen secara keilmuan. Owen yang seorang industrialisasi dari inggris adalah salah satu tokoh pertama yang menyatakan perlunya sumber daya manusia di dalam organisasi dan kesejahteraan kerja. Sedangkan Babbage yang seorang ahli matematika dari inggris merupakan salah seorang yang pertama kali membicarakan mengenai pentingnya efisiensi dalam proses produksi.
 Apa yang telah dikenalkan oleh kedua ilmuan tersebut pada abad ke-19 memberikan kontribusi besar  kepada para praktisi manajemen bahwa organisasi manajemen perlu di kelola secara benar, terutama terhadap organisasi yang begitu besar dan memiliki banyak manusia yang terlibat di dalamnya.


Perkembangan pemikiran manajemen sebagai praktek yang dilandasi konsep teori sebagai  berikut;
  1.  Teori manajemen ilmiah(1890-1930).
  2. Teori manajemen organisasi klasik(1900-1940).
  3. Aliran perilaku(1924-1940).
  4. Pendekatan sistem(1940-sekarang).
  5. Pendekatan kontingensi atau pendekatan situsional(1950-sekarang).

 2.3.         Teori Manajemen Ilmiah
1.                  Frederick Winslow Taylor (1856-1915)
Frederick W.Taylor dikenal sebagai bapak manajemen ilmiah. Taylor merupakan pencetus ide tentang penggunaan metode ilmiah dalam manajemen. Ide ini muncul akibat dari ketidakpuasan Taylor akan ketidakefisienan pekerja saat itu yang mana para pekerja menganggap enteng pekerjaannya. Hal ini merupakan titik tolak dari penerapan manajemen secara ilmiah, hasil dari penelitian tentang studi waktu kerja(time and motion studies). Taylor memfokuskan perhatiannya pada studi waktu untuk setiap pekerjaan. Dari sinilah ia mengembangkan analisis kerja. Taylor kemudian memperkenalkan sistem pembayaran differential yaitu prinsip pengupahan yang menghasilkan turunnya biaya dan meningkatkan produktivitas , mutu, pendapatan pekerjaan, dan semangat kerja karyawan.
Adapun manajemen Taylor didasarkan pada langkah atau prinsip yang ditetapkan yaitu sebegai berikut;
a.       Mengembangkan ilmu untuk setiap elemen pekerjaan, untuk menggantikan pikiran yang didasari tanpa ilmu.
b.      Memilih karyawan secara ilmiah, dan melatih mereka untuk melakukan pekerjaan seperti yang ditentukan pada langkah pertama.
c.       Mengawasi karyawan secara ilmiah, untuk memastikan mereka mengikuti metode yang telah ditentukan.
d.      Kerjasama antara manajemen dengan pekerja ditingkatkan. Persahabatan antar keduanya juga di tingkatkan.
Dalam menerapkan ke empat prinsip diatas, Taylor menganjurkan perlunya revolusi mental di kalangan manager dan pekerja. Dari prinsip tersebut terjadi perubahan yang signifikan dalam manajemen, dimana para pekerja dilatih dan dipilih oleh manajemen. Tidak seperti sebelumnya dimana pekerjalah yang memilih dan melatih diri.
Beberapa buku Taylor yang terkenal adalah “Shop Management(1930)”, “Principles Of Scientific Management(1911)”, dan “Testimory Before Special House Comitte(1912)”. Dan pada tahun 1947 digabungkan menjadi satu buku berjudul “scientific management”. Sedangkan mekanisme dan teknik-teknik yang digunakan Taylor untuk mengembangkan prinsip-prinsip diatas, antara lain; studi gerak dan waktu, pengawasan fungsional, system upah perpotong, prinsip pengecualian, kartu instruksi, pembelian dengan spesifikasi dan standarisasi pekerjaan, peralatan dan tenaga kerja.
Manfaat yang di dapat dari perkembangan teknik manajemen ilmiah ini, tampak pada teknik-teknik informasi, simulasi, otomatisasi dan sebagainya dalam memecahkan masalah yang ada.

2.                  Hendry L. Gantt(1861-1919)
Henry L.Gantt terkenal dengan sistem bonus harian dan bonus extra untuk para mandor. Disamping itu, Gantt juga memperkenalkan sistem penilaian terbuka yang awalnya merupakan ide dari Owen. Gantt Chart(bagan ghantt) yang menjadi popular dan digunakan untuk perencanaan, yaitu mencatat jadwal para pekerja tertentu. Ia menekankan akan pentingnya mengembangkan hubungan timbal balik antara manager dan karyawan agar tercipta kerjasama yang harmonis.
Henry beranggapan bahwa unsur manusia begitu penting. Oleh karena itu dia mengusulkan akan pentingnya mengajarkan, mengembangkan pemahaman tentang sistem pada pihak karyaawan dan mangemen, serta perlunya penghargaan dalam segala masalah manajemen.
Metodenya yang terkenal adalah metode Grafis dalam menggambarkan rencana-rencana dan memungkinkan adanya pengendalian manajerial kearah yang lebih baik lagi. Dengan menekankan pentingnya waktu ataupun biaya dalam merencanakan ataupun mengendalikan pekerjaan. Hal ini yang menghasilkan terciptanya “Ghantt Chart”
3.                  The Gilbreths (Frank Gilbert:1868-1924 dan Lilian Gilbert: 1878-1972)
Suami istri ini mempelajari masalah gerak dan kelelahan pada pekerja. Selain itu, mereka juga tertarik dengan usaha membantu pekerja dalam menampilkan potensinya secara penuh sebagai manusia. Menurut mereka, banyak manfaat yang di berikan oleh manajemen ilmiah, namun satu hal penting yang dilupakan yaitu kebutuhan social manusia dalam berkelompok, karena terlalu mengutamakan keuntungan dan kebutuhan ekonomis. Aliran ini melupakan kepuasan pekerjaan pekerja sebagai manusia biasa.
Perhatian Lilian Gilbert tertuju pada aspek manusia dari pekerjaannya. Dan Frank gilbert berfokus pada efisiensi, yaitu usaha untuk menemukan cara satu-satunya yang terbaik dalam melaksanakan tugas tertentu. Menurut Frank, pergerakan yang dapat di hilangkan akan mengurangi kelelahansehingga semangat kerja akan naik karena bermanfaat secara fisik pada karyawan. Mereka beranggapan bahwa penerapan prinsip manajemen ilmiah, harus memandang kepribadian serta kebutuhan pekerja. Ketidakpuasan diantara pekerja karena kurangnya perhatian dari pihak manajemen.

Keluarga Gilbert kemudian menciptakan Micromotion yang dapat mencatat setiap gerakan yang dilakukan oleh setiap pekerja serta lamanya waktu yang dihabiskan untuk melakukan setiap gerakan tersebut. Keluarga Gilbert juga menyusun skema klasifikasi untuk memberi nama 17 gerakan tangan dasar seperti; mencari, menggenggam, memegang, dan lain-lainnya. Skema ini mereka sebut Therbligs(kebalikan dari nama gilbreth). Skema ini memungkinkan keluarga Gilbreth menganalisa cara yang lebih tepat dari unsur-unsur setiap gerakan tangan pekerja.

            Pendekatan Kuantitatif
                         Pendekatan kuantitatif adalah penggunaan sejumlah teknik kuantitatif seperti statistic, model optimasi, model informasi, atau simulasi computer untuk membantu manajemen dalam pengambilan keputusan. Contohnya yaitu; pemprograman linear digunakan para manajemen untuk membantu mengambil kebijakan pengalokasian sumber daya. Bisa juga pada model kuantitas pesanan ekonomi membantu manajer menentukan tingkat persediaan optimum, dan lain sebagainya.
Pendekatan kuantitatif muncul dari pengembangan solusi matematika dan statistic terhadap masalah militer selama perang dunia ke-2. Setelah perang berakhir, teknik matematika dan statistika yang digunakan pada sector militer tersebut kemudian diterapakan pada sector bisnis. Peloprnya adalah sekelompok perwira militer yang dijuluki “whiz kids”. Para perwira yang bergabung dengan Ford Motor Company pada pertengahan 1940-an ini menggunakan metode statistic dan model kuantitatif untuk memperbaiki pengambilan keputusan di Ford.



BAB 3 PENUTUP

3.1.            Kesimpulan
Ilmu manajemen sudah ada sejak zaman dahulu, seperti yang telah di contohkan pada masyarakat Mesir, China, dan bahkan Indonesia sendiri. Ilmu manajemen sangat penting untuk diterapkan dalam pengelolaan suatu pekerjaan agar pekerjaan tersebut bisa menjadi terarah dan terstruktur dalam upaya pencapaian tujuannya.
Dalam teori manajemen ilmiah, Frederick merupakan pencetus munculnya teori tersebut akibat dari ketidakpuasannya terhadap kinerja para pekerja di masa itu. Namun dia lupa akan kepentingan social dari para pekerja tersebut. Dia hanya menginginkan peningkatan mutu kerja dengan bayaran kurang.
Di era Henry, dia mementingkan unsur manusia. Dia beranggapan bahwa manusia itu penting. Dia menerapkan sistem bonus kepada mandor. Dan dia juga memperkenalkan bagan gantt.
Dan pada era frank gilbert dan istrinya, mereka menciptakan alat untuk meminimalisir tenaga yang dikeluarka pekerja, namun hasil pekerjaannya tetap bagus.



DAFTAR PUSTAKA

http://id.wikipedia.org/wiki/frederick-w-taylor
pengabdianqu.blogspot.com
fyyaacivil.blogspot.com/p/artikel-manajemen-ilmiah
velyrandyantini.blospot.com










  

Tidak ada komentar:

Posting Komentar